Indonesia masuk dalam kategori negara kepulauan terbesar di dunia. Terdapat setidaknya 17.508 pulau dan dihuni 360 suku bangsa. Pulau-pulau ini membentang dari Sabang sampai Merauke dan menyimpan kekayaan domestik yang tidak ternilai harganya. Mulai dari hamparan laut yang biru hingga pegunungan yang menjulang tinggi.
Banyaknya aset kekayaan yang ada di Indonesia membuat negara ini berpotensi menarik wisatawan datang berkunjung. Mulai dari wisatawan lokal hingga mancanegara membanjiri pariwisata Indonesia setiap musim liburan. Sektor pariwisata sendiri menjadi penyumbang devisa negara terbesar ketiga setelah sektor CPO dan batubara.
Sektor pariwisata Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan wisata yang ada di dunia. Terdapat banyak spot wisata terkenal seperti Nusa Penida (Bali), Taman Nasional Way Kambas (Lampung), Taman Laut Bunaken (Sulawesi Utara), Raja Ampat (Papua Barat), dan masih banyak lagi. Pesona alam Indonesia menarik turis datang setiap tahunnya.
Pariwisata Indonesia bukan hanya sekadar objek hiburan semata. Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam ajang SPORTEL Rendez-vous Bali mengungkapkan, potensi yang sangat besar dimiliki oleh negara Indonesia untuk menjadi tuan rumah di berbagai perayaan atau event internasional, salah satunya adalah wisata olahraga atau dapat disebut juga sebagai sport tourism.
Seperti diketahui bersama Indonesia memiliki banyak event sport tourism seperti Tour de Singkarak, Tour de Banyuwangi Ijen, Borobudur Marathon, Belitong Geopark Ultra Run, Ironman Bintan, World Surf League, dan World Superbike & MotoGP. Salah satu yang paling membanggakan adalah terlaksananya MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret 2022 lalu.
MotoGP merupakan ajang balapan motor paling ditunggu para pembalap dunia. Apalagi Indonesia menjadi tuan rumah dengan sirkuit kebanggaan yakni Sirkuit Mandalika. Sirkuit ini menjadi salah satu sirkuit kelas dunia dengan pemandangan terindah. Sirkuit Mandalika terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK Mandalika) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Mandalika termasuk kawasan wisata dengan banyak destinasi indah di dalamnya. Mulai dari Bukit Merese sebagai tempat yang sesuai untuk menikmati pemandangan sunset dan sunrise nya. Ada Desa Wisata Sade dan Ende yang akan membuat pengunjungnya lebih dekat dengan budaya Lombok. Masih ada juga Bukit Seger, Pantai Kuta, Pantai Mandalika, Pantai Tanjung Aan, Pantai Seger, dan masih banyak lagi.
Dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah ajang balap motor terbesar di dunia ini karena banyak penggemar berasal dari sini. Terlebih lagi kawasan Mandalika dianggap bagus karena pemandangan yang disuguhkan sangat indah dan bernuansa tropis disertai dengan bentangan pantai dengan perbukitan yang berjejer sangat alami sehingga menciptakan nuansa balapan di daerah tropis.
Tentu saja ini menjadi kabar baik karena potensi pariwisata Indonesia mulai dilirik dunia, terlebih lagi untuk penyelenggaraan event sport tourism. Jika ditinjau secara demografi populasi Indonesia cukup besar yakni 280 juta jiwa dan secara geografi juga mendukung untuk beberapa jenis event.
Menparekraf Sandiaga Uno kembali mengungkapkan, pariwisata indonesia dapat dikenalkan kepada seluruh dunia atau secara internasional apabila negara Indonesia secara aktif mengajukan kepada lembaga event international terkait untuk menjadi tuan rumah penyelenggaran acara kelas dunia. Cara demikian dinilai baik untuk mendukung promosi pariwisata Indonesia hingga keluar negeri dan juga telah didukung oleh sumber daya alam yang unik dan indah serta infrastruktur pun berkualitas baik dan mampu mendukung untuk menikmati pariwisata olahraga di Indonesia, yang dapat dilihat diantaranya golf, surfing, trail run, dan masih banyak lagi.
Kemajuan sektor wisata tentu membawa dampak baik terutama bagi perekonomian lokal. Sektor pariwisata akan berkontribusi langsung bagi devisa negara dan pendapatan pemerintah daerah. Melihat sektor pariwisata semakin menjanjikan membuat pemerintah turut turun tangan membangun dan mempromosikan di kalangan internasional. Terlihat dari tagline “Visit Indonesia” juga makin digencarkan.
Kontributor : Augustin Rina Herawati
0 Komentar